■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

PENYAKIT HATI BAHAYA YANG TIDAK DISEDARI

(Siri 66)

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

7.11  Dosa Besar ke -10:  Berdusta Atas Nama Allah dan Rasul

Definisi:

"Berdusta atas Nama Allah dan Rasul bermaksud menggunakan nama Allah dan Rasul-Nya dengan cara yang batil. Mencipta hukum sendiri lalu sandarkan pada Allah dan Rasul  atau menyelewengkan maksud  Firman Allah dan Hadith kepada kesesatan atau mentafsirkan Ayat Qur'an atau Hadith menurut sangkaan dan pemikiran sendiri."

Penjelasan:

Maksud di sini,  mereka yang berdusta atas Nama Allah dan Rasul-Nya BUKAN menafikan terus Ayat Qur'an atau Hadith Rasulullah  ﷺ  sebaliknya mereka akui Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya kerana mereka adalah orang Islam, tetapi mereka menyelewengan kandungannya kepada kebatilan dan kesesatan,

lalu berkata :     "Ini dari Allah dan Rasul-Nya"

atau berkata :   "Ini Kehendak Allah dan Rasul-Nya"

atau berkata :  "Ini halal dan ini haram"

atau berkata :   "Ini yang diRedhai Allah"

Sedangkan sekalian yang mereka dakwa itu adalah dusta.  Mereka cuma menggunakan nama Allah dan Rasul untuk kepentingan diri sendiri, untuk memperoleh habuan dunia atau kerana kepentingan golongannya, atau kerana kepentingan politik kufur dan menipu daya atau kerana menyenangkan hati Penguasa2.  

Orang2 yang berdusta atas Nama Allah dan Rasul-Nya diancam dengan Kemurkaan Allah dan balasan Neraka.  Wal Iyazubillah. 

Allah Ta’ala berfirman:

وَلاَ تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلاَلٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِّتَفْتَرُوا عَلَى اللهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللهِ الْكَذِبَ لاَ يُفْلِحُونَ

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. 

[An-Nahl (16):  Ayat  116]

Allah Ta’ala berfirman:

وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.  

[Al-Isra’  (17) : Ayat  36]

Rasulullah ﷺ bersabda :

"Barang siapa berkata-kata tentang Al-Qur'an (tafsir dan ta'wilkan Al-Qur'an) tanpa ilmu, maka hendaklah ia menempati tempat duduknya di Neraka"

[Imam Tirmidzi]

Rasulullah ﷺ bersabda :

"Takutlah kalian berbicara tentang sesuatu yang berasal dariku melainkan pada apa yang telah kalian ketahui. Siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia menyimpan tempat duduknya di dalam Neraka, Dan barang siapa yang menafsirkan Al-Qur'an dengan aqal fikirannya, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di dalam Neraka" [Imam Ahmad, Tirmizi, Nasai]

Rasulullah ﷺ bersabda :

 “Sesiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah dia menyediakan tempatnya di dalam Neraka”. 

[Imam Bukhari, Muslim]

Rasulullah ﷺ bersabda :

 “Barangsiapa menghuraikan Al Qur’an dengan aqal fikirannya sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”. 

[Imam Ahmad]

Rasulullah ﷺ bersabda :

 "Di dalam agama itu tidak ada pemahaman berdasarkan aqal fikiran, sesungguhnya agama itu dari Tuhan, perintah-Nya dan larangan-Nya.”

[Imam Thabarani]

Berkata Imam Ibn Hajar Al-Haythami Radhiallahu anhu :

"Dua hal di atas (berdusta atas nama Allah dan berdusta atas nama Rasul) termasuk dosa besar. Keterangan yang disampaikan itu sangat jelas. Bahkan Imam Abu Muhammad Al-Juwaini mengatakan : Pendustaan dengan menggunakan nama Nabi ﷺ  (dengan keyakinan dalam hati), adalah kafir."

[Az-Zawaajir]

Bersambung siri  67  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ

_________________________  

MAJLIS TAZKIRAH JILANI