■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
KEWAJIPAN AMALKAN TASAWWUF-TORIQAT
(Siri 61)
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
8.0 Cabang Penting :
sambungan...
Cabang 9 : Wahyu Pertama dan Hubungannya dengan Mursyid
Mursyid atau Ahli Sufi adalah hamba2 Allah yang disucikan hati, roh dan Sirri (rahsia diri yang sangat dalam) mereka sehingga layak menduduki maqam Nubuwwah (Kenabian). Mereka adalah Pemimpin2 bersifat Rabbaniyyah yang menyeru manusia kepada Tauhid yang benar. Mereka BUKAN Nabi tetapi memiliki ruh Kenabian. Mereka bukan Rasul tetapi mendukung ruh Risalah. Mereka tidak membawa syari'at baru sebaliknya menjunjung tinggi, mempertahankan dan memperjuangkan Syari'at Nabi Muhammad ﷺ.
Mursyid atau Ahli Sufi adalah hamba2 yang dipilih oleh Allah bagi meneruskan Amanah dan Tugas Nubuwwah sampai Qiamat. Kunci perkataan di sini adalah : "dipilih oleh Allah"
Firman Allah :
سُوۡرَةُ فَاطِر
ثُمَّ أَوۡرَثۡنَا ٱلۡكِتَـٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصۡطَفَيۡنَا مِنۡ عِبَادِنَاۖ فَمِنۡهُمۡ ظَالِمٌ۬ لِّنَفۡسِهِۦ وَمِنۡہُم مُّقۡتَصِدٌ۬ وَمِنۡہُمۡ سَابِقُۢ بِٱلۡخَيۡرَٲتِ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ ذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَضۡلُ ٱلۡڪَبِيرُ
“Kemudian Kami jadikan Al-Kitab (Al-Quran) itu diwarisi oleh orang-orang yang Kami pilih dari kalangan hamba-hamba Kami; maka di antara mereka ada yang berlaku zalim kepada dirinya sendiri (dengan tidak mengindahkan ajaran Al-Quran) dan di antaranya ada yang bersikap sederhana dan di antaranya pula ada yang mendahului (orang lain) dalam berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu ialah limpah kurnia yang besar (dari Allah semata-mata)
[Faathir (35) : Ayat 32]
Menurut tafsiran Ulama Ahlus Sunnah yang dimaksudkan dengan “Kitab” adalah Al-Qur’an, dan maksud ayat. Allah “yang Kami pilih dari kalangan hamba2 Kami” adalah ditujukan kepada Mursyid yang benar2 kenal Allah dan mencapai martabat Tauhid yang hakiki. (rujuk Tajuk Risalah kami bertajuk "Tingkatan Iman, Tauhid , Ma'rifat" )
Berkata Sulton Auliya Imam Jilani Radhiallahu anhu£_,
“Orang2 yang berilmu dan hikmah ( Mursyid - Ahli Sufi - Ahli Ma'rifat) adalah hamba Allah yang sejati yang dipilih-Nya untuk menerima “Risalah-Risalah dari pengajaran-Nya”. Allah Ta'ala melimpahkan mereka ilmu dan hikmah dan dengan ilmu hikmah itulah mereka menjadi manusia yang lebih tinggi darjatnya dari manusia lain. Mereka berhubung dengan Nabi melalui perasaan yang halus dan dengan aqal yang bijaksana. (baca : Kehalusan Ma’rifat Ilahiyyah atau disebut juga kasyaf Ilahiyyah)
Allah memuji mereka yang memiliki ilmu Hikmah dengan Firman-Nya :
ثُمَّ أَوۡرَثۡنَا ٱلۡكِتَـٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصۡطَفَيۡنَا مِنۡ عِبَادِنَاۖ فَمِنۡهُمۡ ظَالِمٌ۬ لِّنَفۡسِهِۦ وَمِنۡہُم مُّقۡتَصِدٌ۬ وَمِنۡہُمۡ سَابِقُۢ بِٱلۡخَيۡرَٲتِ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ ذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَضۡلُ ٱلۡڪَبِيرُ
[Tamat petikan kitab : Sirrul-Asrar Fi-ma-Yahtaju Iyahil-Abrar]
bersambung siri 62 اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ
__________________________
MAJLIS TAZKIRAH JILANI
No comments:
Post a Comment