Tuesday, September 13, 2022

 ■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

KEWAJIPAN AMALKAN TASAWWUF-TORIQAT

(Siri 14)

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


7.3 Kedudukan Ulama Warisatul Anbiya'


Ulama Warisatul Anbiya adalah Ulama yang sebenarnya mewarisi Nabi zahir dan batin.  Mereka adalah pempimpin Ummat kepada kebenaran setelah kewafatan Baginda Rasulullah ﷺ . Mereka dipilih khusus oleh Allah serta hampir kepada-Nya,  dan diberikan ilmu dari sisi-Nya.  Dengan ketinggian Maqam ini serta curahan ilmu khusus inilah  mereka memimpin manusia kepada jalan Lurus - Jalan yang diredhai Allah.   Dengan curahan ilmu inilah mereka menafsirkan Kitabullah dan Sunnah Rasul,  BUKAN dengan aqal fikiran sempit atau nafsu. 


BANYAK sekali keterangan Al Qur'an, Hadith dan Fatwa Ulama berkenaan kemuliaan yang Allah Ta'ala limpahkan kepada Ulama iaitu hamba2 Allah yang diberi ilmu oleh Allah.


Firman Allah :

ثُمَّ أَوۡرَثۡنَا ٱلۡكِتَـٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصۡطَفَيۡنَا مِنۡ عِبَادِنَاۖ فَمِنۡهُمۡ ظَالِمٌ۬ لِّنَفۡسِهِۦ وَمِنۡہُم مُّقۡتَصِدٌ۬ وَمِنۡہُمۡ سَابِقُۢ بِٱلۡخَيۡرَٲتِ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ ذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَضۡلُ ٱلۡڪَبِيرُ

“Kemudian Kami jadikan Al-Kitab (Al-Quran) itu diwarisi oleh orang-orang yang Kami pilih dari kalangan hamba-hamba Kami; maka di antara mereka ada yang berlaku zalim kepada dirinya sendiri (dengan tidak mengindahkan ajaran Al-Quran) dan di antaranya ada yang bersikap sederhana dan di antaranya pula ada yang mendahului (orang lain) dalam berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu ialah limpah kurnia yang besar (dari Allah semata-mata)

[Faathir (35) : Ayat 32]

 

Menurut  tafsiran Ulama Ahlus Sunnah  yang dimaksudkan dengan “Kitab” adalah Al-Qur’an, dan maksud ayat Allah   “yang Kami pilih dari kalangan hamba2 Kami”  adalah ditujukan kepada Ulama Warisatul Anbiya, Ahli Ma’rifat, Ulama Arif Billah,  Mursyid yang dipilih khusus oleh Allah Ta'ala yang mereka itu telah mencapai martabat Tinggi di sisi Allah, 

Berkata Sulton Auliya Imam Jilani Radhiallahu anhu,

“Orang2 yang berilmu dan hikmah  (Ahli Ma’rifat /  Mursyid) adalah hamba Allah yang sejati yang di pilih-Nya untuk menerima  “Risalah-Risalah dari pengajaran-Nya”.   Allah melimpahkan mereka ilmu dan hikmah dan dengan ilmu hikmah itulah mereka menjadi manusia yang lebih tinggi darjatnya dari manusia lain. Mereka berhubung dengan Nabi melalui perasaan yang halus dan dengan aqal yang bijaksana. (baca : Kehalusan Ma’rifat Ilahiyyah atau di sebut juga kasyaf  Ilahiyyah)

Allah memuji mereka yang memiliki ilmu Hikmah dengan Firman-Nya :

ثُمَّ أَوۡرَثۡنَا ٱلۡكِتَـٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصۡطَفَيۡنَا مِنۡ عِبَادِنَاۖ فَمِنۡهُمۡ ظَالِمٌ۬ لِّنَفۡسِهِۦ وَمِنۡہُم مُّقۡتَصِدٌ۬ وَمِنۡہُمۡ سَابِقُۢ بِٱلۡخَيۡرَٲتِ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ ذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَضۡلُ ٱلۡڪَبِيرُ

 [Sirrul-Asrar Fi-ma-Yahtaju Iyahil-Abrar]


Firman Allah :

يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَـٰتٍ۬‌ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ۬

"Allah meninggikan darjat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan agama (dari kalangan kamu) beberapa darjat dan (ingatlah), Allah Maha Mendalam Pengetahuan-Nya tentang apa yang kamu lakukan."

[Al-Mujadila (58) : Ayat 11]

Firman Allah :

إِنَّمَا يَخۡشَى ٱللَّهَ مِنۡ عِبَادِهِ ٱلۡعُلَمَـٰٓؤُاْۗ 

Sesungguhnya yang sebenar  takut (taqwa) kepada Allah dari kalangan hamba-hamba-Nya hanyalah orang-orang yang berilmu/Ulama . 

[Al-Faathir (35) : ayat 28]


bersambung siri  15  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ

_________________________   

MAJLIS TAZKIRAH JILANI       

         

No comments:

Post a Comment

■■■■■■■■■■■■■■■■ PENYAKIT HATI BAHAYA YANG TIDAK DISEDARI (Siri 527) ■■■■■■■■■■■■■■■■■ بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم اَلسَّل...