■■■■■■■■■■■■■■■■■
PENYAKIT HATI
BAHAYA YANG TIDAK DISEDARI
(Siri 656)
■■■■■■■■■■■■■■■■■
بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dosa besar 69:
Tafsir Al-Qur'an dengan
pendapat aqal, nafsu
.... sambungan.....
Akibat Tafsir Al-Qur'an menurut aqal, nafsu
================================
Apakah akibat tafsir Al-Qur'an (dan Hadith Nabi ﷺ) menurut aqal pemikiran, nafsu? Apakah kesannya kepada Ummat?
Jawapan:
Akibatnya amat dahsyat sekali... menjadi orang yang di-Laknat Allah sedangkan pengikut-pengikut mereka juga ditarik masuk golongan sesat, — kefasikan dan kekafiran. Wal Iyazubillah.
Akibat 1: Di-Laknat Allah
Akibat pertama adalah kesan buruk yang amat dahsyat kepada dirinya sendiri. Mereka adalah pendusta Agama, menipu Allah dan menipu manusia. Mereka diancam dengan Neraka Jahannam. Walaupun mereka duduk di jabatan-jabatan Agama, memegang berbagai jawatan hebat-hebat, memakai berbagai gelaran dunia yang hebat-hebat.. tetapi mereka menerima Laknat Allah akibat perbuatan mereka. Wal Iyazubillah
Akibat 2: Menyesatkan Ummat
Akibat daripada fatwa-fatwa sesat yang mereka keluarkan, Ummat Islam menjadi keliru dan menjadi sesat. Ertinya mereka menjadi "Ulama", Profesor, Kiyai, Ustaz yang sesat dan menyesatkan.
Akibat 3: Terbentuk 72 firqah sesat
Sejarah Ummat saksikan malapetaka amat dahsyat sebaik sahaja Rasulullah ﷺ wafat, satu daripada malapetaka ini adalah munculnya pendusta Agama yang tafsirkan Al-Qur'an menurut aqal, nafsu serta bisikan iblis... sehingga akhirnya terbentuklah 72 golongan sesat. Mereka bernama Islam, berpakaian Islam dan ibadah seperti orang Islam tetapi Iman mereka sudah binasa akibat menuruti fahaman sesat.
Ajaibnya mereka yang pelopori kelompok-kelompok sesat ini bukan orang awam biasa tetapi orang bergelar Ulama, dikenali sebagai ahli ibadah tapi malang! Mengapakah mereka menjadi sesat dan menyesatkan??
Allah Ta’ala berfirman:
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.”
[Al-Isra’ (17) : Ayat 36]
Allah Ta’ala berfirman:
وَلاَ تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلاَلٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِّتَفْتَرُوا عَلَى اللهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللهِ الْكَذِبَ لاَ يُفْلِحُونَ
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.”
[An-Nahl (16) : Ayat 116]
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa berkata-kata tentang Al-Qur'an (tafsir dan ta'wilkan Al-Qur'an) tanpa ilmu, maka hendaklah ia menempati tempat duduknya dari Neraka."
[Imam Tirmidzi]
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa menguraikan Al Qur’an dengan aqal fikirannya sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”.
[Imam Ahmad]
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Takutlah kalian berbicara tentang sesuatu yang berasal dariku melainkan pada apa yang telah kalian ketahui. Siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia menyimpan tempat duduknya di dalam Neraka, dan barang siapa yang menafsirkan Al-Qur'an dengan akal fikirannya, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di dalam Neraka."
[Imam Ahmad, Tirmizi, Nasai]
Bersambung siri 657 اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ
_____________________________
MAJLIS TAZKIRAH JILANI
🌳🍁🕌🕌🕌🍁🌳
No comments:
Post a Comment