■■■■■■■■■■■■■■■■■
PENYAKIT HATI
BAHAYA YANG TIDAK DISEDARI
(Siri 618)
■■■■■■■■■■■■■■■■■
بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dosa besar 69:
Tafsir Al-Qur'an dengan
pendapat aqal, nafsu
.... sambungan.....
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al-Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari Deen (Islam) sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.”
[Imam Bukhari dan Imam Muslim]
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Di akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah berasal dari manusia yang terbaik. Mereka membaca Al-Quran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari Qiamat.
[Imam Muslim]
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Suatu kaum dari umatku akan keluar membaca Al-Qur’an, mereka mengira bacaan Al-Qur’an itu menolong dirinya padahal justru membahayakan dirinya. Solat mereka tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka.”
[Imam Muslim]
Mereka mengerjakan solat bahkan mereka mengaku solat mereka lebih hebat daripada orang Islam lain, mereka merasakan ibadah mereka lebih hebat dari orang lain, mulut mereka cakap fasih membaca ayat Al-Qur'an tetapi perangai mereka seperti Syaitan — takabbur, membesarkan diri. Mereka sewenang-wenang menuduh orang beriman sebagai "kafir" dan "musyrik".
Mereka hunuskan pedang mereka terhadap orang beriman lalu membunuh mereka. Mereka keluar dari Agama (murtad). Wal Iyazubillah. Mereka keluar dari Agama (murtad). Wal Iyazubillah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ رَجُلٌ قَرَأَ الْقُرْآنَ حَتَّى إِذَا رُئِيَتْ بَهْجَتُهُ عَلَيْهِ، وَكَانَ رِدْئًا لِلْإِسْلَامِ، انْسَلَخَ مِنْهُ وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، وَسَعَى عَلَى جَارِهِ بِالسَّيْفِ، وَرَمَاهُ بِالشِّرْكِ»، قَالَ: قُلْتُ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، أَيُّهُمَا أَوْلَى بِالشِّرْكِ، الْمَرْمِيُّ أَمِ الرَّامِي؟ قَالَ: «بَلِ الرَّامِي»
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca (menghafal) Al-Qur’an, sehingga ketika telah tampak kebagusannya terhadap Al-Qur’an dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari Al-Qur’an, membuangnya di belakang punggungnya, dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai Nabi Allah, siapakah yang lebih patut disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?” Baginda: menjawab, “Penuduhnya”.
[Imam Bukhari, Imam Ibnu Hibban]
Catitan Penting:
Sesungguhnya perbahasan berkenaan istilah "bid'ah", pengertian sebenar menurut Ahlus Sunnah, hujjah-hujjah ilmiah dari sudut nahwu, saraf, qawaid fiqh, sangat luas perbahasannya oleh sekalian Mujtahid, Namun, In shaa Allah dengan Kurnia Ilahi, kami akan cuba ringkaskan sekira-kiranya dapat difahami pada peringkat muqallid.
Bersambung siri 619 اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ
=======================
MAJLIS TAZKIRAH JILANI
🌳🍁🕌🕌🕌🍁🌳