■■■■■■■■■■■■■■■■■
PENYAKIT HATI
BAHAYA YANG TIDAK DISEDARI
(Siri 487)
■■■■■■■■■■■■■■■■■
بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dosa Besar ke-58:
Mengusir Ahli Zikir
......sambungan.......
Berkata Al-Imam Sulton Auliya Shaikh Abdul Qodir Jilani Radhiallahu anhu :
"Dan setelah Kami Mengutusmu, wahai Rasul paling sempurna, untuk menyebarkan kebenaran dan menguatkan para pemegang kebenaran, janganlah engkau mengusir dari sisimu orang-orang yang menyeru Tuhan mereka di pagi hari atau seluruh siang dan di petang hari atau seluruh waktu malam. Singkatnya mereka habiskan seluruh waktu mereka dengan bertawajjuh kepada Allah Ta'ala. Sesungguhnya mereka hanya berkehendak dengan Tawajjuh mereka itu mengharap Wajah Allah (Keredhaan Allah) yang Maha Mulia. (Jangan engkau lakukan demikian) semata-mata kerana kecenderunganmu kepada orang-orang yang menuruti hawa nafsu serta berteman dan pergaulan dengan mereka (kaum kafir Quraisy), padahal mereka bukan orang yang beruntung dan bukan pula layak menerima keberuntungan. Engkau tidak memikul tanggungjawab atas perbuatan mereka dan Keimanan mereka dalam suatu pun yang manfaatnya kembali kepadamu atau kepada mereka dan mereka pun tidak memikul tanggungjawab suatu pun atas perbuatanmu maupun Keimananmu, tetapi Engkau maupun mereka dibalas dan diminta bertanggungjawab atas pekerjaan dan perbuatan masing-masing, sehingga (bila) engkau mengusir mereka, yakni orang-orang Mukmin yang inginkan Redha Allah di setiap waktu dan keadaan mereka, semata-mata kerana orang-orang yang terjerumus dalam kesesatan, maka dengan mengusir mereka maka engkau termasuk orang-orang zalim yang keluar dari tuntutan aqal, syari'at dan keperwiraan.
[Tafsir Al-Jilani]
Perintah Allah ini adalah berkenaan larangan "mengusir orang Mukmin" yang menyibukkan diri mereka berzikir kepada Allah terus-menerus siang malam semata-mata kerana mencari Wajah Allah. Hal ini terkait kepada larangan menuruti permintaan orang-orang kafir Quraisy yang menuntut agar Baginda halau para Sahabat Ahlus Suffah yang selalu mendampingi Baginda, sentiasa berzikir dan ikhlas semata-mata mengharapkan Wajah Allah.
Kehendak dan tujuan perintah Allah serupa dengan perintah Allah pada [Surah Al-Kahfi (18); ayat 28]
وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari dengan mengharap keredhaan-Nya;
Tafsiran, huraian dan penjelasan bagi ayat ini adalah hampir serupa dengan tafsiran dan huraian [Surah Al-Kahfi (18); ayat 28]. Pengajaran terpenting dari Perintah Allah ini adalah :
Jangan sekali-kali kamu menghina, caci maki atau ejek atau usir "Ahli Zikir" kerana mereka adalah hamba-hamba Allah yang sentiasa berzikir dan berubudiyyah kepada Allah zahir dan batin dengan penuh keikhlasan mencari Wajah Allah.
Amaran keras Allah Ta'ala pada pembukaan Perintah ini...
"Jangan kamu usir Ahli Zikir" dan kemudian pada penutupnya sekali lagi Allah Ta'ala berikan Amaran : "Jika kamu usir mereka (ahli Zikir), maka kamu termasuk orang zalim" menunjukkan besarnya Kemurkaan Allah kepada orang-orang Islam yang mengejek, menghina, mencaci maki sehingga mengusir mereka.
Bersambung siri 488 اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ
=====================
MAJLIS TAZKIRAH JILANI
🌳🍁🕌🕌🕌🍁🌳
No comments:
Post a Comment