Thursday, October 20, 2022

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

PENYAKIT HATI MANUSIA BAHAYA YANG TAK DISEDARI

( Siri 21)

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


7.2 Dosa Besar Kedua : Riya'

sambungan.....


Ayat Qur'an dan Hadith berkenaan bahaya Riya'


Mari sama2 perhatikan ancaman kepada mereka yang Riya' di dalam amal ibadah atau kebaikan yang mereka lakukan.


(1) Orang yang Riya'  adalah terkutuk. 


Firman Allah :


 فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَـتِهِمْ سَاهُونَ الَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ

“Maka celakalah bagi orang2 yang bersembahyang, iaitu yang lalai di dalam sembahyangnya. Yang mengerjakan kebajikan untuk dilihat orang” 

[Al-Ma’un (107) : Ayat 6]


Kalimat  "  فَوَيْلٌ  "  ditafsirkan dengan makna "Neraka Wail"   atau umumnya "Celaka" ertinya kerugian yang amat besar.

Kalimat " يُرَآءُونَ   "   ditafsirkan dengan makna " Riya "  iaitu  "Syirik Khafi"  atau dikatakan mempunyai "sifat Munafiq (munafiq kecil)". 


Orang Islam yang beramal kerana selain Allah — seperti menunjuk2 amalnya, atau kerana habuan dunia atau kerana pujian manusia atau kerana kemasyhuran, kemegahan dan pangkat dsb.  maka semua ini adalah Riya' yang diancam dengan Neraka Wail atau bermaksud "kecelakaan yang amat besar".  Wal Iyazubillah


(2)  Riya' adalah mempersekutukan Allah di dalam Ibadah


Firman Allah :

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ 

"Sembahlah Allah (lakukanlah Ubudiyyah tulus ikhlas suci murni) dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun."

[An-Nisaa (4) : ayat 36]


Rasulullah ﷺ diutus untuk membersihkan manusia dari dua macam Syirik ; Syirik Jali (Syirik Terang2an / Syirik Akbar) dan Syirik Khafi  (Syirik Tersembunyi / Syirik Asghar). Bukan satu bahagian saja. Tauhid yang hakiki yang sebenar TIDAK akan lahir melainkan seseorang suci bersih dari kedua2 jenis Syirik ini,  TIDAK memadai hanya satu sahaja.   


"JANGAN mempersekutukan Allah"  di dalam apa suatu apa pun ; sama ada zahir maupun batin."   Riya' adalah salah satu cabang 8 Allah Ta'ala :


ـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُبۡطِلُواْ صَدَقَـٰتِكُم بِٱلۡمَنِّ وَٱلۡأَذَىٰ كَٱلَّذِى يُنفِقُ مَالَهُ ۥ رِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَلَا يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ‌ۖ فَمَثَلُهُ ۥ كَمَثَلِ صَفۡوَانٍ عَلَيۡهِ تُرَابٌ۬ فَأَصَابَهُ ۥ وَابِلٌ۬ فَتَرَڪَهُ ۥ صَلۡدً۬ا‌ۖ لَّا يَقۡدِرُونَ عَلَىٰ شَىۡءٍ۬ مِّمَّا ڪَسَبُواْ‌ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡكَـٰفِرِينَ

Wahai orang-orang yang beriman! Jangan rosakkan (pahala amal) sedekah kamu dengan perkataan membangkit-bangkit dan (kelakuan yang) menyakiti, seperti (rosaknya pahala amal sedekah) orang yang membelanjakan hartanya kerana hendak menunjuk-nunjuk kepada manusia (Riya') dan dia pula tidak beriman kepada Allah dan Hari Akhirat. Maka bandingan orang itu ialah seperti batu licin yang ada tanah di atasnya, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu ditinggalkannya bersih licin (tidak bertanah lagi). (Demikianlah juga halnya orang-orang yang kafir dan Riya' itu) mereka tidak akan mendapat sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan  (segala amal soleh terhapus dan menjadi sia2)  dan (ingatlah), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang kafir. 

[Al-Baqarah (2) : ayat 264]


(4) Riya' —  Salah satu bentuk penyembahan kepada "berhala hati"


Sabda Rasulullah ﷺ :

“Aku sangat takut syirik pada Ummatku. Walaupun mereka tidak menyembah berhala, matahari, bulan dan batu. Akan tetapi memperlihatkan kepada orang (berbuat Riya’) dengan amal mereka”

[Imam Ibnu Majah, Imam Al-Hakim]


Hadith ini setengah dari dalil berkenaan berlakunya suatu bentuk "penyembahan kepada berhala hati" iaitu nama lain bagi perbuatan "mensyrikkan Allah Ta'ala di dalam hati."   Dan ini dugaan paling berat bagi orang beriman, lebih berat dari dosa minum arak, judi dll. nya.      


Orang beriman, walaupun betapa lemah pun Imannya TIDAK akan menyembah berhala yang zahir (patung, matahari, bintang atau lain2 yang zahir).  Oleh yang demikian Baginda tidak bimbang akan hal tersebut.   Tetapi yang membimbangkan Baginda atas Ummat adalah penyembahan kepada "berhala di dalam hati"   Takabbur, Riya', Sum'ah, 'Ujub dan Tawakkal kepada makhluq adalah termasuk di dalam "penyembahan kepada berhala hati".  Dan ini adalah syirik yang tersembunyi yang kebanyakan orang awam Islam TIDAK terlepas darinya. 


(5) Riya' menjadi sebab Orang alim, Ahli Ibadah, Ahli Qori Al-Qur'an, Mujahid yang mati di medan perang dicampak ke Neraka.


Rasulullah   ﷺ  bersabda:


"Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari Qiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu dia pun mengenalinya. Allah bertanya kepadanya, "Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?'  dia menjawab, "Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid."   Allah berfirman:  "engkau dusta! engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang Dirimu).'"    Kemudian diperintahkan (Malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka."


Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta Qori Al-Qur'an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah bertanya, "amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?"   dia menjawab, "Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya serta aku membaca Al-Qur'an hanyalah karena Engkau.'"   Allah berfirman, "engkau dusta! engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang 'alim  dan engkau membaca Al-Qur'an supaya dikatakan seorang qari' dan hafiz. Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu)."    Kemudian diperintahkan (Malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka."


Berikutnya yang diadili adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Allah Ta'ala bertanya, "Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Dia menjawab, 'aku tidak pernah meninggalkan sedekah dan infak pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.' Allah berfirman, "engkau dusta! engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu)." Kemudian diperintahkan (Malaikat) agar menyeretnya dan melemparkannya ke dalam Neraka," 

[Imam Muslim]



Bersambung siri  22  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ

_________________________  

MAJLIS TAZKIRAH JILANI   

        

No comments:

Post a Comment

■■■■■■■■■■■■■■■■■ PENYAKIT HATI BAHAYA YANG TIDAK DISEDARI (Siri 512) ■■■■■■■■■■■■■■■■■ بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم اَلسَّ...