■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

PENYAKIT HATI BAHAYA YANG TIDAK DISEDARI

(Siri 190)

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

7.23  Dosa Besar ke-22:  Caci maki

sambungan....

Dalil Larangan

Rasulullah ﷺ. bersabda :

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”

[Imam Bukhari]

Rasulullah ﷺ. bersabda :

سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

"Caci maki seorang muslim merupakan kefasikan dan membunuhnya kekufuran."

[Imam Bukhari, Imam Muslim]

Rasulullah ﷺ. bersabda :

"Orang beriman itu bukanlah orang yang suka mencaci maki, mela'nat, bercakap kotor dan yang menyakitkan"

[Imam Tirmizi]

Sabda Rasulullah ﷺ:

 “Termasuk dosa besar ialah seseorang memaki orang tuanya.” Ada seseorang bertanya, “Mungkinkah ada seseorang yang memaki orang tuanya sendiri?” Baginda bersabda, “Ya, dia memaki ayah orang lain, lalu orang lain memaki ayahnya dan dia memaki ibu orang lain, lalu orang itu memaki ibunya.” 

[Imam Bukhari, Imam Muslim]

Sabda Rasulullah ﷺ :

"Perkataan kotor (caci maki) dan penjelasannya itu dua cabang dan merupakan cabang2 kemunafikan"

[Imam Timizi, Imam Haakim]

Berkata Imam Ghazali Radhiallahu :

"Di dalam hadith tersebut, yang dimaksud dengan al-bayaan, adalah menyingkapkan apa yang tidak boleh disingkapkan. Dan mungkin pula bersangatan pada menerangkan suatu hal sehingga sampai kepada batas yang memberat-beratkan. Atau berhubung dengan hukum-hakam Agama atau Sifat2 Allah.  Menyebutkannya dengan disertai kata2 caci maki menyebabkan perasaan malu. Sesungguhnya menyampaikannya secara umum adalah lebih utama kerana tidak menyakiti hati orang yang mendengarnya. 

[Ihya Ulumuddin — bab Bahaya Lidah]

Bersambung siri  191  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ

_______________________

MAJLIS TAZKIRAH JILANI